5 Desktop Environment Linux Paling Ringan Untuk Pc Kentang
Lightweight Desktop Environment - Salah satu dari sekian banyak kelebihan memakai distribusi Linux ialah pilihan kostumisasi yang ditawarkan. Ada aneka macam pilihan lingkungan desktop yang sanggup digunakan sesuai selera dan kebutuhan pengguna itu sendiri.
Kita bukan penganut paham desktop environment Linux terbaik sebab kata "terbaik, tercantik, terganteng" itu relatif. Bisa saja Bapak Budi menyebut KDE Plasma yang paling bagus, tapi berdasarkan Ibu Ani GNOME lah yang paling bagus.
Kita bukan penganut paham desktop environment Linux terbaik sebab kata "terbaik, tercantik, terganteng" itu relatif. Bisa saja Bapak Budi menyebut KDE Plasma yang paling bagus, tapi berdasarkan Ibu Ani GNOME lah yang paling bagus.
Maka ada baiknya mencobanya satu-persatu. Ketika menemukan yang paling cocok, itulah yang terbaik untuk kalian. As simple as that.
Hari ini akan berikan daftar desktop Linux paling ringan untuk membantu kalian yang mempunyai laptop atau PC renta dengan spek rendah semoga tetap sanggup digunakan semaksimal mungkin.
LXDE / LXQT
LXDE ialah singakatan dari Lightweight X11 Desktop Environment. DE ini terkenal akan penggunaan resource sangat rendah sehingga ideal digunakan untuk komputer jadul dan laptop dengan spesifikasi pas-pasan.
LXQt merupakan suksesor dari LXDE yang ditulis dalam Qt. Contoh distro yang menggunakannya antara lain :
- Lubuntu
- LXLE Linux
- Peppermint OS
- Sparky Linux
Beberapa distribusi tersebut pernah kita sebut di dalam posting distro Linux paling ringan dan stabil.
XFCE
Dibandingkan LXQT, tampilan XFCE lebih terlihat modern tapi tetap gampang digunakan, bahkan untuk pemula sekalipun. Desktop dengan logo tikus ini merupakan salah satu yang paling terkenal sebab praktis dan stabil.
XFCE merupakan lingkungan desktop default untuk Xubuntu, Linux Lite, Uberstudent, Manjaro Linux, dan Blackbox.
Baca juga :
- Sistem Operasi Linux yang Dibuat Oleh Orang Indonesia
- Mengenal Perbedaan Ubuntu Biasa dan LTS Lebih Dekat
Sampai artikel ini diterbitkan, 4.14 merupakan versi stable terbaru. Dirilis pada 23 Agustus 2019 lalu, pengembang melanjutkan siklus untuk porting semua komponen ke GTK3 dan GDBus.
MATE
Lingkungan desktop Mate ialah fork dari GNOME 2 sebagai respon terhadap penerimaan negatif GNOME 3. Mate Advanced Traditional Environment sanggup jadi alternatif bagus untuk Cinnamon yang digunakan di Linux Mint.
Mate memperlihatkan pengalaman desktop tradisional. Sistem panel, app indicator, tombol, dll sanggup dikostumisasi sesuai selera pengguna.
DE ini tersedia di repositori resmi Alpine, Antergos, AOSC, Arch, Debian, Fedora, Gentoo, GNU Guix and GNU GuixSD, Hamara, Mint, Mageia, Manjaro, openSUSE, Parrot Security OS, PCLinuxOS, PLD, Point, Sabayon, Salix, Solus, Trisquel, Ubuntu, Uruk, Vector, dan Void Linux.
Enlightenment
Diluncurkan pertama kali pada 1996 oleh Carsten Haitzler sebagai Window Manager (WM) untuk X11. Enlightenment sanggup meruujuk ke desktop environment ketika digunakan bersama dengan Enlightenment Foundation Libraries (EFL).
Pengembangan dari salah satu lightweight desktop environment ini kini dalam masa transisi dari X11 ke Wayland. EFL 1.23.2 meluncur pada 31 Oktober 2019 dengan lebih dari 180 perbaikan.
Contoh distribusi yang memakai Enlightenment sebagai lingkungan desktop ialah SparkyLinux.
CDE
Awalnya CDE atau Common Desktop Environment merupakan lingkungan yang diperuntukkan untuk sistem berbasis Unix dan openVMS yang dibentuk dari hasil kerja sama antara Sun, HP, IBM, DEC, SCO, Fujitsu dan Hitachi.
Sejak dirilis sebagai perangkat lunak gratis pada Agustus 2012 lalu, CDE di-porting ke Linux, BSD, dan turunannya. Source code-nya tersedia dan sanggup dilihat di halaman Sourceforge.
Mana yang Paling Bagus?
Dari semua desktop environment Linux ringan diatas, mana yang paling bagus cocok untuk orang Indonesia?. Jawabannya ada di paragaf ke-3. Jika ada kekurangan silahkan tulis lewat komentar supaya sanggup ditambahkan.