13 Distro Linux Untuk Laptop Jadul & Hardware Spek Rendah
Linux paling ringan dan stabil - Jika kalian mempunyai komputer renta baik PC desktop, laptop, maupun netbook yang lemot alasannya yakni kurang memenuhi spek OS jaman now, dunia open source mempunyai banyak pilihan distribusi Linux ringan dan indah yang cocok untuk segala kebutuhan komputasi dasar.
Ini juga sanggup jadi OS alternatif Windows yang terkenal kurang dekat dengan hardware pas-pasan. Terlebih lagi Microsoft Windows 7 akan segera berakhir pada 14 Januari 2020 mendatang.
Ini juga sanggup jadi OS alternatif Windows yang terkenal kurang dekat dengan hardware pas-pasan. Terlebih lagi Microsoft Windows 7 akan segera berakhir pada 14 Januari 2020 mendatang.
Mudah hal tersebut menciptakan update Windows tidak bisas lagi dinikmati pengguna biasa kedepannya.
Tapi jangan kawatir, distro Linux yang akan kita bagikan ini terkenal ringan, cepat, dan yang niscaya aman, sehingga cocok untuk laptop spek rendah. Nah, pribadi saja mari kita mulaikan!.
Ubuntu Mate
Distro ini akan menciptakan penggunanya merasa nostalgia dengan masa keemasan GNOME. Yap, GNOME 2 merupakan DE yang menerima paling banyak cinta dari pengguna Linux seantero jagat.
Ubuntu MATE mempunyai banyak opsi kostumisasi yang sanggup diatur sesuai selera.
Jika tertarik, kita sarankan download versi LTS. Jangan lupa chek md5sum ISO sebelum menciptakan bootable untuk memastikan hasil unduhan tidak korup.
Xubuntu
Varian Ubuntu paling ringan kedua ditempati oleh Xubuntu yang memakai XFCE sebagai default desktop environment-nya. Dibanding LXQT, tampilan XFCE sedikit terlihat lebih modern.
Walau tidak seringan Lubuntu, tapi tuan "tikus" terang jauh lebih ringan dibanding dengan Kubuntu (Ubuntu dengan Plasma Desktop) dan Ubuntu GNOME.
Zorin OS Lite
GNU/Linux ringan biasanya mempunyai tampilan yang kurang menarik dan terlihat tua, tapi tampaknya tidak berlaku di Zorin OS Lite. Developer menciptakan sistem operasi dengan UI manis tapi tetap enteng ketika dipakai di komputer jadul.
Zorin OS Lite merupakan versi slim dari Zorin OS 15 yang mana berbasis Ubuntu LTS Bionic dan sudah menjalankan kernel Linux 5.0.
Distro ini mempunyai night mode supaya mata tetap nyaman ketika dipakai dalam kondisi ruangan minim cahaya menjadikannua cocok untuk user yang bahagia bermain dengan komputer di malam hari.
Peppermint OS
"Say hello to the next iteration of our lightweight, stable, and super fast operating system". Itulah pesan yang terpampang terang di halaman resminya yang beralamat di peppermintos.com.
LXDE didaulat menjadi desktop environment bawaan Peppermint OS.
Baca juga :
DE yang secara harfiah diartikan sebagai Lightweight X11 Desktop Environment tersebut memang terkenal sangat ringan, stabil, dan gampang dipakai bahkan untuk pengguna gres sekalipun.
Lubuntu
Rasanya tidak lengkap jikalau tidak menyertakan Lubuntu. Dari semua varian Ubuntu yang ada, Lubuntu merupakan yang paling ringan. Lingkungan desktop LXDE diganti menjadi LXQT sejak 18.10.
Jika kalian tertarik mencobanya, disarankan untuk mengunduh versi LTS alasannya yakni mempunyai support lebih usang dibanding versi normal. Untuk lebih jelasnya, silahkan cek artikel perbedaan Ubuntu LTS dan Non LTS yang sudah kita terbitkan.
Linux Lite
Selanjutnya ada distro Linux ringan menyerupai Windows yang cocok untuk pemula. Linux Lite dibangun dengan basis Ubuntu Long Term Support (LTS). Meski ringan, namun tampilan Linux Lite tidak terlihat kuno.
Firefox, VLC, GIMP, LibreOffice sebagai aplikasi office populer disertakan out of the box.
Hingga artikel ini diterbitkan, Linux Lite 4.6 yakni versi terbaru dan hanya tersedia 64bit saja. Untuk versi 32bit, kalian sanggup gunakan Linux Lite 3.8.
LXLE
Distribusi Linux ringan keren selanjutnya yakni LXLE, yang mana bergotong-royong merupakan Lubuntu yang sudah di-tweak semoga performanya meningkat, sehingga lebih ramah dengan mesin tua.
Walau tampil simpel, LXLE tetap dibekali UI intuitif semoga tetap gampang digunakan.
Mungkin itulah alasannya mengapa pengembang menyertakan 100 wallpaper keren didalamnya. Terdengar terlalu banyak memang, tapi siapa peduli, toh kita sanggup menghapusnya secara mandiri.
CrunchBang++
Dikenal juga sebagai CBPP atau #!++ yakni hasil kloning dari Crunchbang Linux yang proyeknya sudah mati. CrunchBang++ dibangun dari Debian 9 Stretch dengan Openbox sebagai window manager.
Beberapa aplikasi bawaan yang disertakan antara lain :
- Thunar File Manager
- GIMP Image Editor
- Viewnior image viewer
- VLC Media Player
- Xfburn CD/DVD burning software
- Iceweasel web browser
- Transmission BitTorrent
- Xchat IRC client
Bodhi Linux
Di urutan kedua ada Bodhi Linux, OS pengganti Windows ini mengusung konsep minimalis, efisien, dan solid alasannya yakni berbasis Ubuntu LTS. Bodhi Linux sanggup berjalan di prosesor 500mHz.
Proyek ini mengatakan 3 buah rilis, yakni Standard, Legacy, dan AppPack.
Pengguna yang sedang mencari Linux ringan 32 bit sanggup menentukan Legacy. Ukuran berkas ISO Bodhi Linux 5.0.0 tidak hingga 1GB, atau tepatnya hanya 706MB.
AntiX
Linux antiX dikenal dengan dengan distro berbasis Debian yang tidak menyertakan systemd yang mana kadang menjadi faktor penentu untuk seseorang terutama Linux enthusiasts.
Distro linux ringan ini mempunyai edisi Full, Base, Core, dan Net. Seluruhnya tersedia dalam 64-bit dan 32-bit. Jika tertarik, silahkan buka antixlinux.com dan download torrent atau gambaran ISO-nya.
SparkyLinux
Meski enteng, SparkyLinux juga tetap menargetkan komputer dengan hardware baru. Pengguna sanggup menentukan 2 edisi, yakni Full Edition atau Base Edition.
Dibangun dari Debian testing branch, developer dibalik proyek ini menyediakan bermacam-macam desktop, ada Enlightenment, LXDE, OpenBox, MATE, LXQt, hingga CLI untuk para maniak perintah berbasis teks.
Puppy Linux
Puppy Linux yakni salah satu sistem operasi paling ringan yang dibentuk oleh Barry Kauler pada 2003 lalu. Ukurannya sangat kecil, sekitar 300MB.
Puppy Linux 8.0 yakni versi terbaru yang dirilis pada 25/03/2019 lalu.
Baca juga :
Tersedia Puppy Linux berbasis Ubuntu 18.04 LTS Bionic, 16.04 LTS Xenial, 14.04 LTS Trusty, atau Slackware 14.1. Seluruhnya tersedia dalam varian 32bit dan 64bit.
Tiny Core
Ladies and gentlemen, inilah Tiny Core, salah satu sistem operasi paling ringan di bumi. Ukurannya hanya 16MB. Ya, kalian tidak salah baca kok, ukurannya hanya Enam Belas Mega Byte saja.
Tiny Core dibekali dengan antarmuka minimalis dan aplikasi bawaan yang sangat sedikit. Ada 3 edisi yang ditawarkan (lihat tabel dibawah untuk lebih jelasnya) :
EDITION | DESCRIPTION |
---|---|
Core (11MB) | Base system provides command line interface only |
TinyCore (16MB) | Includes dynamic FLTK/FLWM graphical desktop environment |
CorePlus (106MB) | Includes installation tools to provide for the setup |
Dari semua Linux ringan keren kita sebutkan, mana berdasarkan kalian yang paling cocok untuk orang Indonesia?. Bagikan opini kalian lewat kolom komentar dibawah dan share artikel ini jikalau bermanfaat. Terimakasih!.